Jumat, 21 Agustus 2009

Lagu Pramuka

Lagu Pramuka

Baca Selengkapnya »»

Sejarah Kepramukaan Dunia

A. Pendahuluan
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.
B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :

* Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
* Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
* Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
* Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
* erkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
* Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
* Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.

William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu. Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

* Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
* Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
* Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
* Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
* Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
* Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
* Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
* Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
* Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
* Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
* Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
* Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
* Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
* Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
* Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
* Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
* Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
* Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
* Tahun 2003 Jambore XX di Thailand


Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

Diposting kembali oleh : Sahrul Dj
Baca Selengkapnya »»

Sejarah Kepramukaan Indonesia

A. Pendahuluan

Pendidikan Kepramukaan di Indonesia merupakan salah satu segi pendidikan nasional yang penting, yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu diketahui sejarah perkembangan Kepramukaan di Indonesia.

B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka

Gagasan Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu akhirnya menyebar ke berbagai negara termasuk Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Oleh orang Belanda gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).

Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pergerakan nasional. Sehingga muncul bermacam-macam organisasi kepanduan antara lain JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon).

Dengan adanya larangan pemerintah Hindia Belanda menggunakan istilah Padvindery maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.

Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Kemudian tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.

Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA.

Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.

Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)

Menyadari kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).

Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis agar menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Di dalam Keppres ini gerakan pramuka oleh pemerintah ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.

C. Perkembangan Gerakan Pramuka

Ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.

Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat.

Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait.
Baca Selengkapnya »»

THINKING DAY (BP'S DAY)

RENUNGAN 22-02
THINKING DAY (BP’S DAY)
Lemdikanas 2009



Tanggal 22 Februari 1857, lahirlah seorang anak manusia yang diberi nama ROBERT STEPHENSON SMYTH BADEN POWELL, ayahnya bernama Domine H.G. Baden Powell seorang professor geometri dari Universitas Oxford, ibunya adalah puteri Admiral Inggris bernama W.T. Smyth. Ayahnya meninggal dunia sewaktu Robert Stepenshon Smyth Baden Powell (BP) masih berumur 3 tahun, sehingga ia tumbuh dewasa dalam pengasuhan sang ibu.

Baden Powell tumbuh sebagai seorang pemuda yang periang, cerdas, pandai bermain musik, dan sandiwara. Dia juga seorang penulis ceritera fiksi, maupun non fiksi yang pandai dan produktif.

Sejak kecil ia sudah gemar berolah raga, bermain di alam terbuka, berenang, berlayar dan mengembara bersama kakak-kakaknya.

Latihan-latihan di waktu kecil ini sangat bermanfaat ketika dia menjadi perwira kerajaan Inggris. Keterampilan dan kecerdasannya ini membuat suku Matabele kagum terhadapnya, sehingga ia menjuluki Baden Powell dengan sebutan “IMPEESA” (serigala yang tidak pernah tidur), di suku tersebut ia dijuluki “M’HLALA PANZI” artinya seorang yang dapat menembak sambil terlentang.

Segala pengalamannya sewaktu bertugas tersebut ditulis ke dalam sebuah buku yang diberi judul “Aid to scouting”. Buku ini tadinya dimaksudkan agar para perwira muda dapat menjalankan tugasnya di medanlaga dengan baik. Namun akhirnya buku tersebut segera tersebar dan menjadi bacaan bagi sekolah-sekolah yang siswanya laki-laki.

Sesudah pulang dari tugasnya di Afrika dan kembali ke negaranya, ia melihat anak-anak remaja banyak yang nakal-nakal. Terdorong keinginannya untuk membaktikan dirinya bagi kepentingan remaja tersebut, ia mulai mengumpulkan buku-buku dari perpustakaan yang khusus untuk pendidikan remaja, mengenai latihan-latihan dari abad ke abad; dari anak-anak Sparta, orang-orang Inggris jaman dahulu, orang-orang Indian sampai latihan-latihan bagi orang-orang se jamannya.

Pengalaman-pengalamannya tersebut mula-mula ia tuangkan dalam bentuk kegiatan dengan mengajak anak-anak tersebut ke dalam satu kegiatan di alam terbuka, mengintai, berburu, menggunakan lembing dan sebagainya. Hasilnya sangat positif, anak-anak yang tadinya nakal begitu melihat tantangan, latihan yang harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan, serta berbagai macam keterampilan yang selayaknya dimiliki, maupun resiko kehidupan di alam terbuka, maka sikap anak-anak tersebut berubah menjadi semakin baik, sopan dan bertanggung-jawab terhadap lingkungan. BP terus mengembangkan pemikirannya tentang kepramukaan melalui bentuk-bentuk kegiatan yang berbeda dengan kegiatan di sekolah-sekolah.

Akumulasi kegiatannya sebagai seorang “pendahulu dalam kepramukaan” ialah ketika Baden Powell mengajak 20 orang anak dari mereka tanggal 1 Agustus 1907, untuk berkemah di Brown-sea Island, di Terusan Inggris selama hampir 2 minggu. Di situlah setiap saat Baden Powell bertutur tentang budi pekerti, kebahagiaan, kesehatan, keterampilan, disiplin, tanggung-jawab, dan bagaimana menjadi warga negara yang baik, kepada adik-adiknya (peserta didiknya) di sekitar api unggun. Kegiatan-kegiatan tersebut akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya gerakan kepramukaan sedunia. Oleh karena itu tanggal 1 Agustus di mana untuk mula pertama kalinya BP berkemah di BrownseaIsland tersebut diperingati sebagai “Sun Rise Day”, bagi seluruh pandu di dunia.

Segala sesuatu yang diceriterakan oleh Baden Powell di sekeliling api unggun itulah di tahun 1908 dibukukan dengan judul “Scouting for Boys”. Ketika buku tersebut muncul di tengah-tengah masyarakat maka ia bagaikan santapan yang lezat bagi orang-orang yang sedang kelaparan, sehingga tidak saja menjadi konsumen bagi orang-orang Inggris, tetapi juga beredar sampai ke luar negeri.

Pada tahun 1909, ketika BP muncul dalam pertemuan di Crystal Palace London sebagai tamu kehormatan ia bangga menyaksikan belasan ribu pandu putra berbaris dengan rapi. Namun dia mengatakan: “Akan tetapi, akan sempurna sekali jika anak perempuan juga dapat mengikuti gerakan kepramukaan ini”. Tidak lama setelah itu muncullah gerakan kepramukaan untuk putri. Ternyata di tahun 1909 tersebut telah dapat didirikan Pramuka putri yang semula dipimpin oleh Agner Baden Powell, yang kemudian diteruskan oleh Olave St. Clair Soames.

Pergerakan kepramukaan ini semakin hari semakin berkembang dan meluas, sehingga pada tahun 1910 sudah semakin luas dan pesatnya perkembangan kepramukaan. Saat itulah BP sadar bahwa kepramukaan ini akan menjadi pekerjaannya seumur hidup. Ia sadar dan berkeyakinan bahwa dirinya akan semakin berjasa lagi bagi tanah airnya apabila ia melatih para muda supaya menjadi warga negara utama dan mulia dibandingkan dengan ia harus melatih warganya untuk berperang . Oleh karena itu ia meletakkan jabatannya sebagai Perwira Tinggi yang saat itu telah berpangkat “Letnan Jenderal” dan kemudian memasuki kehidupannya yang kedua yakni menjadi seorang “Pembina Pramuka”.

Ia memetik hasil usahanya dalam perkembangan Pergerakan Kepramukaan tersebut yang akhirnya mendunia, dalam sebuah pengabdian yang didasarkan atas rasa cinta dan hormat kepada anak-anak didiknya di seluruh dunia.

Pada tahun 1912, BP mengadakan perjalanan keliling dunia untuk menemui Pramuka di berbagai negara, inilah permulaan kepramukaan menjadi ikatan persaudaraan bagi para anggota Pramuka di seluruh dunia.

Tahun 1916 – baru muncul Pramuka Siaga. Untuk keperluan pendidikannya BP menulis “Handbook for Cubs”, dan bukunya Rudycard Kipling yang berjudul “The Jungle Book”, dijadikan dasar ceritera bagi kegiatan Pramuka Siaga.

1918 – muncul Pramuka usia Penegak. Tahun 1922, baru tersusun buku pedoman untuk pembinaan penegak yang berjudul “Rovering to Success”.

Apa dikata perang dunia meletus dan kegiatan kepramukaan sementara mengendur baru dilanjutkan dan bergiat kembali seusai perang. Mulai dirintislah di tahun 1920, dengan berkumpulnya para pramuka di seluruh dunia di London, untuk melaksanakan The First World Jamboree. Pada tanggal 6 Agustus tahun 1920, di malam terakhir dari Jamboree tersebut BP diangkat menjadi “Chief Scout of the World” atau Bapak Pramuka Sedunia, yang disambut dengan riuh rendah oleh para Penggalang yang berkumpul di sana. Jambore dunia ke -2 kemudian diselenggarakan di Denmark tahun 1924, kemudian Jambore dunia ke-3 kembali di Inggris tahun 1929, ke-4 di Hongaria tahun 1933, dan para Jambore ke 5 tahun 1937 diselenggarakan di Belanda.

Sampai dengan kegiatan Jambore yang ke-5 BP masih tetap memegang peranan, ia tetap bersemangat dan selalu dihormati oleh anak-anak kemanapun dia pergi. Sungguh pun demikian BP tetap berkarya, ia terus menerus berkarya, ia terus menerus menulis, dan selalu memperkaya materi pendidikan kepramukaan.

Pada usianya yang ke-80 BP manakala kekuatan BP sudah berkurang, ia kembali ke Afrika, tepatnya di Kenya, tanah yang dicintainya, suatu tempat yang tenteram, dengan pemandangan yang indah, gunungnya yang bersalju, dan rimba-rimbanya yang luas didampingi oleh isterinya yang setia Lady Baden Powell, sebagai asistennya yang sangat bersemangat dalam memajukan pendidikan dan pemimpin kepramukaan puteri se dunia. Di sanalah BP menghembuskan nafasnya di sanatepat pada tanggal 8 Januari 1941, sebulan lebih sedikit sebelum hari ulang tahunnya yang ke-84.

Baden Powell sebagai perintis organisasi kepranduan dunia untuk putera (Chief Scout of the World), dilahirkan tanggal 22 Februari 1857, isterinya Lady Olave Baden Powell, sebagai perintis pandu puteri dunia (World Chief Guide), dilahirkan pada tanggal yang sama dengan Baden Powell, yakni tanggal 22 Februari 1889. Suatu keajaiban Tuhan yang perlu direnungkan. Inilah sebabnya kita memperingati tanggal 22 Februari sebagai “BP’s Day” atau disebut juga “Thinking Day”.

Sebagai pewaris dalam pendidikan kepramukaan, marilah kita camkan kata-kata Baden Powell, yang bagaikan suatu untaian mutiara, penghias kepribadian anak bangsa:

1. Scouting is not an abstruse or difficult science: rather it is a jolly game if you take it in the right light. At the same time it is educative, and (like mercy) it is apt to benefit him that gift as him as receipt. (Kepramukaan bukanlah suatu ilmu yang sukar atau yang harus dipelajari secara mendalam, lebih tepat diartikan sebagai permainan yang menarik, bila anda posisikan secara benar, yakni permainan yang bersifat mendidik, dan (seperti halnya kemurahan hati) ia condong memberi manfaat bagi yang memberi ataupun yang menerima). (diambil dari Bahan Paket Latihan KPD/KPL, 1987).
2. The term “Scouting” has come to mean a system of training in citizenship, through games, for boys and girls. (Kepramukaan haruslah diartikan sebagai suatu sistem latihan kewarganegaraan melalui permainan untuk anak-anak laki-laki maupun perempuan. (Diambil dari Bahan Paket KPD/KPL, 1987).
3. Kepramukaan adalah persahabatan/persaudaraan yang menyenangkan (The movement is a jolly fraternity,-- Aids to Scout Mastership, World Brotherhood Edition, 1944: 4)
4. Metode kita cenderung mendidik daripada memberikan instruksi dengan permainan-permainan, kegiatan-kegiatan yang menarik, tetapi benar-benar membina moral, mental dan fisik (Our method of training is to educate from within rather than to instruct from without; to offer games and activities which, while attractive to the boy, will seriously educate him morally, mentally, and physically). ---dari Foot Step of The Founder, 1984).
5. Bagaimana menjadi Pembina yang baik juga diungkapkan oleh BP sebagai berikut : (1) Pembina itu orang memiliki jiwa dan semangat muda, oleh karena itu ia harus dapat menempatkan dirinya dalam alam pikiran peserta didik. (2)Pembina itu mengerti dan menyadari kebutuhan peserta didik. Ia harus mengerti pula pandangan serta keinginan peserta didik sesuai dengan tingkat usia dan pertumbuhan jiwanya. (3) Pembina dalam melakukan aktivitasnya dengan lebih memperhatikan peserta didik secara perorangan/pribadi, daripada secara keseluruhan (massal). (4) Pembina haruslah dapat mengembangkan jiwa kesatuan, sehingga setiap pribadi peserta didik dapat berkembang dan mencapai hasil yang sebaik-baiknya (Diambil dari Bahan Paket Latihan KPD/KPL, 1987).
6. Anak-anak itu menginginkan variasi, maka jangan terkejut jika mereka merasa lelah atau bosan terhadap sesuatu. Maka persiapkanlah dirimu dari sekarang untuk menghadapi masa yang akan datang (Headquarters’ Gazette, November 1911).
7. Kebiasaan yang jelek itu seperti gigi yang jelek, ia harus dicabut. Caranya dengan mengisi kekurangannya tidak sekedar dimengerti tetapi digunakan dalam kehidupan sehari-hari (Lifes’s Snags and How to Meet Them – 1927: 49).
8. Usaha menjaga keseimbangan tubuh, berarti berupaya mengembangkan keseimbangan mental (Girl Guiding, 1966:35 reprint of 1938 edition).
9. Sesungguhnya selalu ada sisi yang indah dalam hidup, sungguh pun dalam keadaan yang tersulit (What Scout Can Do, 1921: 142).
10. Ambisi untuk mengerjakan sesuatu yang benar adalah ambisi yang bermakna (Rovering to Success, 1959: 143 reprint 1922 edition).
11. Kita melatih dalam suatu pasukan berkuda dimulai dari langkah kuda yang terlambat (Scouting for Boys, 1946: 63).
12. Saya berpendirian bahwa segalanya akan menjadi sesuatu yang baik jika kita menenggelamkan orang dewasa dan mempersilahkan anak-anak (peserta didik) memimpin dunia sehingga kita memiliki dunia yang menyenangkan yang penuh dengan kebaikan dan persahabatan (Paddle Your Own Canoe, 1939 :63).
13. Seseorang tanpa jiwa kesatriaan bukan manusia / A man without chivalry is no man (Rovering to Success 1959: 108 reprint 1922 edition).
14. Kepribadian suatu bangsa tidak dapat ditumbuhkan dengan kekuatan angkatan perang di mana suatu bangsa merasa lebih superior dibandingkan dengan yang lain (Headquarters’ Gazette, Januari 1914, rep. dari BPO, 43).
15. Membina itu tidak akan mengeluh, merengek, bahkan mengerutkan dahi ketika menemui kesulitan, manakala kita ada kesanggupan untuk menerimanya (Girl Guiding, 1966: 61 reprint of 1938 edition).
16. Pandangan/pendapat umum (common sense), adalah sesuatu yang paling berguna dan bernilai yang telah kamu peroleh dalam kepribadianmu (Paddle Your Own Canoe, 1939: 19).
17. BP tentang kerjasama: “When you are playing football and you get possession of the ball, you know as well as I do that it is your business to stick to it too long, although it may be great fun for you to see how long you can play it; you must not play a selfish game, but must do your best with it and quickly pass it on to one of your side. So it is with any other good thing when it comes your way. Don’t keep it to yourself, but share it with others – “pass it on” to them” (Yarns for Boy Scouts, 1909: 180).



Trisatya di awal berdirinya 1907:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Raja
- Menolong sesama manusia di setiap saat
- Mengikuti darma Pramuka.

Dasa Darma Pramuka di awal berdirinya 1907:
1. Pramuka itu dapat dipercaya (A scout’s/Guide’s honour is to be trusted).
2. Pramuka itu setia (A Scout/Guide is loyal).
3. Pramuka itu senantiasa berguna dan menolong sesama (A scout’s/ Guide’s duty is to be useful and to help others).
4. Pramuka itu sahabat bagi semua manusia, dan saudara bagi sesama Pramuka, tidak mempersoalkan dari golongan apapun asalnya (A Scout/Guide is a friend to all and a brother/sister to every other Scout/Guide, no matter to what social, class or the other belongs).
5. Pramuka itu sopan (A Scout/Guide is curteous).
6. Pramuka itu bersahabat dengan hewan (A Scout/Guide is a friend to animal).
7. Pramuka itu taat aturan orang tua, pemimpin pasukan, atau Pembina tanpa menawar (A Scout/Guider, without question).
8. Pramuka senantiasa riang gembira walau dalam kesulitan (A Scout/Guide smiles and whistles/sings under all difficulties;
9. Pramuka itu hemat (A Scout/Guide is thrifty).
10. Pramuka itu suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan (A Scout/ Guide is/keeps his/her self clean/pure in thought, word and deed).


KEPUSTAKAAN

· Bahan Dasar Kursus Pelatih Dasar dan Pelatih Lanjutan, 1987, Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
· Diah Ansorie, Lord Baden Powell Bapak Pandu Sedunia, Jambatan, Jakarta
· Footsteps of the Founder, 1984, Editrice Ancora Milano.

Disusun kembali oleh: Joko Mursitho, Kalemdikanas 2007 – 2009)
Baca Selengkapnya »»

S U R V I V A L

1. Definisi Survival

Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yg akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam

S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet


Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah "STOP" yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

2. Mengapa Ada Survival

Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yg dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :

1. Keadaan alam (cuaca dan medan)
2. Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
3. Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
4. Banyaknya kesulitan yg biasanya timbul akibat kesalahan kita sendiri.

3. Kebutuhan survival yang harus dipunyai oleh seorang survivor adalah antara lain:

1. Sikap mental

1. Semangat untuk tetap hidup
2. Kepercayaan diri
3. Akal sehat
4. Disiplin dan rencana matang
5. Kemampuan belajar dari pengalaman

2. Pengetahuan

1. Cara membuat bivak
2. Cara memperoleh air
3. Cara mendapatkan makanan
4. Cara membuat api
5. Pengetahuan orientasi medan
6. Cara mengatasi gangguan binatang
7. Cara mencari pertolongan

3. Pengalaman dan latihan

1. Latihan mengidentifikasikan tanaman
2. Latihan membuat trap, dll

4. Peralatan

1. Kotak survival
2. Pisau jungle , dll

5. Kemauan belajar

4. Langkah yg harus ditempuh bila anda tersesat :

1. Mengkoordinasi anggota
2. Melakukan pertolongan pertama
3. Melihat kemampuan anggota
4. Mengadakan orientasi medan
5. Mengadakan penjatahan makanan
6. Membuat rencana dan pembagian tugas
7. Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia kuar
8. Membuat jejak dan perhatian
9. Mendapatkan pertolongan

5. Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1.Ketegangan dan panic, pencegahan :

1. Sering berlatih
2. Berpikir positif dan optimis
3. Persiapan fisik dan mental
4. Matahari / panas
5. Kelelahan panas
6. Kejang panas
7. Sengatan panas

2.Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :

1. Penyakit akut/kronis
2. Baru sembuh dari penyakit
3. Demam
4. Baru memperoleh vaksinasi
5. Kurang tidur
6. Kelelahan
7. Terlalu gemuk
8. Penyakit kulit yang merata
9. Pernah mengalami sengatan udara panas
10. Minum alcohol
11. Dehidrasi
12. Pencegahan keadaan panas :
1. Aklimitasi
2. Persedian air
3. Mengurangi aktivitas
4. Garam dapur
5. Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong

3. Serangan penyakit

1. Demam
2. Disentri
3. Typus
4. Malaria

4. Kemerosotan mental

Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab :

1. Kejiwaan dan fisik lemah
2. Keadaan lingkungan mencekam

Pencegahan:

1. Usahakan tenang
2. Banyak berlat

5. Bahaya binatang beracun dan berbisa

* Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang mencret, kejang2seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab: Makanan dan minuman beracun
Pencegahan:

1. Air garam di minum
2. Minum air sabun mandi panas
3. Minum teh pekat
4. Di tohok anak tekaknya

6. Keletihan amat sangat

Pencegahan :

1. Makan makanan berkalo
2. Membatasi kegiatan
3. Kelaparan
4. Lecet
5. Kedinginan

6. Peralatan SURVIVAL

1. Pisau
2. Tali kecil
3. Senter
4. Cermin suryakanta, cermin kecil
5. Peluit
6. Korek api yg disimpan dalam tempat kedap air
7. Tablet garam, norit
8. Obat-obatan pribadi
9. Jarum + benang + peniti
10. dll

Baca Selengkapnya »»

KOMPAS

Kompas adalah alat bantu untuk menentukan arah mata angin. Bagian-bagian kompas yang penting antara lain :

1. Dial, yaitu permukaan di mana tertera angka dan huruf seperti pada permukaan jam
2. Visir, yaitu pembidik sasaran

3. Kaca Pembesar, untuk pembacaan pada angka
4. Jarum penunjuk
5. Tutup dial dengan dua garis bersudut 45
6. Alat penggantung, dapat juga digunakan sebagai penyangkut ibu jari untuk menopang kompas pada saat membidik.

Image

Angka-angka yang ada di kompas dan istilahnya

North = Utara = 0

North East = Timur Laut = 45

East = Timur = 90

South East = Tenggara = 135

South = Selatan = 180

South West = Barat Daya = 225

West = Barat = 270

North West = Barat Laut = 325

Cara Menggunakan Kompas

1. Letakkan kompas anda di atas permukaan yang datar. setelah jarum kompas tidak bergerak lagi, maka jarum tersebut menunjuk ke arah utara magnet.
2. Bidik sasaran melalui visir dengan kaca pembesar. Miringkan sedikit letak kaca pembesar, kira-kira 50 di mana berfungsi untuk membidik ke arah visir dan mengintai angka pada dial.
3. Apabila visir diragukan karena kurang jelas dilihat dari kaca pembesar, luruskan saja garis yang terdapat pada tutup dial ke arah visir, searah dengan sasaran bidik agar mudah dilihat melalui kaca pembesar
Baca Selengkapnya »»

PETA

1. PETA LAPANGAN
Tujuannya untuk menggambarkan keadaan atau kondisi suatu lapangan dan daerah sekitarnya dalam skala yang lebih kecil.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta lapangan ini adalah :

  1. Pensil Teknik 2B
  2. Penggaris panjang
  3. Busur derajat
  4. Kertas buffalo
  5. Kompas bidik
  6. Meja kerja

Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta lapangan :

1. Penentuan Skala. Hal ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas gambar yang akan dipergunakan sehingga apa yang ada di lapangan dan daerah sekitarnya yang dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar semuanya.

2. Penentuan Batas dan Sudut Batas Lapangan. Setelah diketahui batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari tengah lapangan dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas lapangan tersebut. Penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara.3. Pengukuran Jarak dari Pusat ke Sudut Batas Lapangan

Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu agar diketahui dengan pasti jarak antara pusat dengan sudut lapangan dan juga jarak antara sudut yang satu dengan sudut yang lainnya.

4. Penggambaran lapangan. Pengerjaan terakhir adalah menggambarkan sket yang telah didapat dari pengukuran-pengukuran tadi ke dalam kertas gambar. Untuk mempermudah pemberian keterangan diberi penomeran pada tiap sudut dan keterangan lainnya.

Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar peta lapangan berikut :

Image2. PETA PITA

Tujuan pembuatan peta pita ini adalah untuk menggambarkan keadaan perjalanan yang telah dilakukan dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Peralatan yang dipersiapkan dalam pembuatan peta pita ini adalah :

  1. Pensil Teknik 2B
  2. Penggaris panjang
  3. Kertas pita peta
  4. Kompas bidik
  5. Meja kerja

Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta pita :

  1. Penentuan Skala. Hal ini erat kaitannya dengan jarak yang akan ditempuh selama melakukan perjalanan dengan kertas yang ada.
  1. Pembuatan Keterangan. Keterangan yang dimaksud adalah apa-apa yang dilihat selama melakukan perjalanan baik yang ada disebelah kiri maupun yang ada di sebelah kanan, yang perlu diperhatikan adalah tanda-tanda berupa bangunan-bangunan penting atau suatu daerah yang mencolok dan merupakan sesuatu yang mudah dilihat dan diperhatikan. Keterangan dituliskan dalam bentuk gambar peta dan tulisan.
  1. Penulisan Arah Utara, Jarak, dan Waktu. Arah utara digambarkan sesuai dengan arah utara kompas. Jarak dituliskan berdasarkan ukuran yang ada dengan skala yang sudah ditentukan. Untuk waktu bisa dilihat dengan jam sesuai saat berangkat dan tiba di setiap belokan.
    Untuk pembuatan peta pita, setiap pergantian arah perjalanan maka harus kita gambarkan, demikian seterusnya sampai daerah yang kita tuju. Gambar keterangan peta dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

lebih jelasnya bisa diperhatikan contoh berikut

ImageUntuk

3. PETA PANORAMA

Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu.
Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :

  1. Pensil Teknik 2B
  2. Penggaris panjang
  3. Kertas buffalo
  4. Kompas bidik
  5. Meja kerja

Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah :

  1. Arah Pandang atau Sudut Pandang. Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya.
  1. Penggambaran Batas Daerah. Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti.
  1. Pembuatan Arsiran. Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati tegak.
  1. Pembuatan Arah Utara. Arah utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas
  1. Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas. Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya.

Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini.

Image


Baca Selengkapnya »»

PIONERING

Bidang Tali Temali

Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.

  1. Macam simpul dan kegunaannya

    1. Simpul ujung tali

  2. Image

    Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas

    2. Simpul mati

    Image Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin

    3. Simpul anyam

    ImageGunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering

    4. Simpul anyam berganda

    ImageGunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah

    5. Simpul erat

    Image

    Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan

    6. Simpul kembar

    Image

    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin

    7. Simpul kursi

    Image

    Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan

    8. Simpul penarik

    Image

    Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar

    9. Simpul laso

    ImageImage Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini

  3. Macam Ikatan dan Kegunaannya
  • 1. Ikatan pangkal

Image

Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.

2. Ikatan tiang

Image

Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.

3. Ikatan jangkar

Image

Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.

4. Ikatan tambat

Image

Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.

5. Ikatan tarik

Image

Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.

6. Ikatan turki
    Image

Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher

7. Ikatan palang

Image

8. Ikatan canggah

Image

9. Ikatan silang

Image

10. Ikatan kaki tiga

Image

Baca Selengkapnya »»

TEKNIK MENAKSIR

A. TEHNIK MENAKSIR TINGGI
Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :
1. Metode Setigiga
ImageKeterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
C = Tinggi tongkat
A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur
B = Jarak tongkat dan pengamat
Rumus perhitungan
X = C (A+B)
B

Image Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :
Rumus :
X = A
Keterangan :
X = Tinggi yang ditaksir
A = Jarak dengan pengamat

2. Metode bayangan
ImageDapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.
Keterangan :
A = Tinggi tongkat
B = Tinggi yang ditaksir
A’= Bayangan tongkat
B’= Bayangan tinggi yang ditaksir
Rumus :
B = D x A
A

B. TEHNIS MENAKSIR BERAT
Untuk mengetahui berat diperlukan salah satu barang yang telah kita ketahui beratnya misalkan botol berisi air. Gambar penaksiran beratnya sebagai berikut :
Image
dimana :
X = berat yang ditaksir
Y = berat yang diketahui
Rumus :
X = Y x

MENAKSIR LEBAR

Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :

1. Melempar Tali
Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.
2. Cara Segitiga
Image Cara ini digambarkan sebagai berikut :

Rumus : Jika A = B maka
C = D
dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D

atau cara segitiga berikut :
Image

Baca Selengkapnya »»

MENARA PANDANG

Sebelum Mempraktekan betulan membuat menara pandang, sebaiknya Kakak pembina membimbing peserta didiknya dengan membuat maket/ menara pandang mini. Hal tersebut mengajarkan bahwa sebelum kita membuat/ membangun suatu bangunan besar atau gedung sebaiknya merancang dalam bentuk kecil/ maket.
Tentu saja untuk membuat menara pandang ini dibutuhkan bambu yang sudah dipersiapkan dengan ukuran kecil dan benang kasur secukupnya. Nah untuk jenis simpul atau ikatannya tentunya anda bisa melihat di bab pionering. Membuat menara pandang termasuk salah satu kegiatan ketrampilan pionering.

Baca Selengkapnya »»

MORSE

Morse sebenarnya nama orang Amerika yang menemukan sebuah cara agar setiap manusia dapat saling berhubungan. Cara tersebut ditemukannya pada tahun 1837 tetapi baru dapat diterima untuk dipergunakan di seluruh dunia tahun 1851 dalam Konferensi Internasional.
Semboyan morse dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain :

  1. Suara, yaitu dengan menggunakan peluit
  2. Sinar yaitu dengan menggunakan senter
  3. Tulisan yaitu dengan menggunakan titik (.) dan setrip (-)
  4. Bendera yaitu dengan bendera morse.

Berikut ini adalah kode morse yang telah disepakati bersama.

ImageImage


Baca Selengkapnya »»

PERALATAN KEMAH

Mau berkemah ? Pahami dulu apa tujuan berkemah, apakah sekedar rekreasi atau berkemah dengan banyak acara kegiatan. Lalu apa saja yang harus dibawa ? Kalo kamu berkemah, ya tentu saja harus bawa tenda dan sebelum berangkat tenda diperiksa dahulu apakah masih bagus atau sudah banyak dengan lubang/ robek. Berapa kebutuhan tali dan pasak serta tongkat/ bambo untuk mendirikan tenda. Jika Kotor tenda harus dicuci dahulu, agar dapat ditempati dengan nyaman dan sehat. Sebelum berangkat, perlengkapan/ barang di cek, jangan ada yang teringgal.



Dalam berkemah harus tahu tujuan, kebutuhan, kondisi dan situasi saat ini. Waktu lama berkemah, dan lokasi tujuan ikut menentukan barang apa saja yang harus dibawa, jadi sebaiknya disesuaikan, tidak semua barang harus dibawa, nanti malah dikira orang mau pindahan rumah ?
Dan perlengkapan tersebut adalah :

1. Ransel, gunakan ransel yang ringan dan anti air.
2. Pakaian perjalanan; bawalah pakaian dengan bahan yang kuat dan mempunyai banyak kantong.
3. Pakaian tidur; selain training pack, bawa juga sarung untuk penahan dingin dan sholat, bagi yang beragama islam.
4. Jaket tebal, dari bahan nilon berlapis kain dan berponco.
5. Kantung tidur (sleeping bag) dan alas tidur (matras).
6. Pakaian cadangan; masukan dalam plastic.
7. Peralatan makan; piring, sendok, garpu, gelas/mug, tempat air.
8. Peralatan mandi; gayung, sabun, sikat gigi, pasta gigi, sandal, handuk.
9. Peralatan masak; misting, kompor spiritus, kompor paraffin.
10. Sepatu; gunakan sepatu yang menutupi mata kaki.
11. Kaos kaki; membawa cadangan kaos kaki dan simpan dalam plastic.
12. Sarung tangan; untuk pelindung dan penahan dingin.
13. Topi.
14. Senter; selain utnuk penerangan, berguna juga untuk memberi isyarat.
15. Peluit; berguna untuk berkomunikasi.
16. Korek api; baik itu korek api gas atau korek api kayu dan simpan dalam tabung bekas film agar aman.
17. Ponco; berguna untuk jas hujan, tenda darurat, alat tidur dan lain-lain. Jika tidak ada ponco, bawalah plastic tebal selebar taplak meja.
18. Obat-obatan pribadi
Baca Selengkapnya »»

MENCARI AIR

Bagi seorang pengembara, seperti Pramuka yang sedang melakukan kegiatan pengembaraan, jika persediaan air yang dibawa mulai menipis atau bahkan habis, maka ia harus menjaga agar tubuh tidak mengeluarkan cairan yang berlebihan. Caranya adalah sbb :

1. Bernafas melalui hidung secara teratur.
2. Mengurangi berbicara
3. Mengurangi gerak yang berlebihan
4. Banyak istirahat
5. Tidak merokok dan minum minuman berakohol
6. Berteduh di tempat yang rindang
7. Tidak makan makanan kering ataupun berlendir

Air yang langsung dapat diminum :

1. Tampungan air hujan.
2. Air dari dalam tanaman.

Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :

1. Air yang tergenang
2. Air dari sungai
3. Air dari menggali tanah atau pasir

Beberapa cara untuk mendapatkan air :

1. Dari tanaman atau pohon seperti pisang, rotan, bambu muda, kantung semar, enau, nipah, umbi-umbian, akar-akaran, pakis, kaktus, kelapa.
2. Mengumpulkan embun pagi dengan menggunakan saputangan bersih.
3. Caranya, resapkan pada tumbuhan yang berembun lalu peras ke dalam tempat minum.
4. Tanah batu
1. Tanah kapur lebih banyak mata airnya, sebab kapur mudah dilarutkan sehingga terbentuk saluran air
2. Sepanjang dinding lembah yang memotong lapisan berpori.
3. Pada daerah berbatu granit. Carilah bukit berumput hijau, kemudian galilah.
4. Tanah gembur, di tanah gembur air mudah di dapat. Carilah daerah lembah, karena permukaan air dekat dengan permukaan tanah.
5. Kondensasi Tanah-Pohon atau Penyulingan Air. Kondensasi yaitu dengan adanya perbedaan suhu antara tanah dengan pohon, kita dapat memperoleh air murni yang merupakan hasil proses kondensasi, diperlukan alat yang sangat sederhana, yaitu plastic dan tali pengikat.

Cara Penyulingan :

1. Carilah pohon yang sehat dan bersih, lalu carilah dahan ranting yang mudah dicapai dan masukkan plastic (jangan bocor) kemudian ikat dengan tali atau benda apa saja. Keadaan tersebut akan menyebabkan terjadinya proses penguapan air minum.
2. Carilah pohon yang bersih dan timbuhnya di atas tanah yang tidak berbau. Galilah tanah sehingga membentuk cekungan, tapi jangan terlalu dalam dari tempat pohon tumbuh. Masukkan plastic dan atur sedemikian rupa agar air terapung dengan baik. Lalu ikat ujungnya (hingga menutupi seluruh tanaman) dan gantung pada batang kayu yang disangga dengan baik. Cara ini akan menyebabkan terjadinya penguapan yang menghasilkan air.
Baca Selengkapnya »»

TEKNIK PENYEBRANGAN SUNGAI

Jika melakukan perjalanan (jalan kaki menyusuri sungai, rawa, dan pantai) pada suatu saat kita akan dihadapkan pada keadaan yang mengharuskan untuk menyeberang. Sebab itu seorang penjelajah harus mempunyai kemampuan untuk menyeberangi sungai dan rawa
Teknik menyeberangi sungai dapat dikategorikan menjadi dua teknik yaitu : teknik penyeberangan sungai tanpa alat dan teknik penyeberangan sungai dengan alat.

1. Teknik penyeberangan sungai tanpa alat

Di daerah pegunungan dapat terjadi perubahan yang sangat cepat pada keadaan air sungai. Air hujan dapat mengakibatkan sungai kecil seketika menjadi buas dan berbahaya, karena itu bila kita melihat cuaca yang buruk dan kemudian ragu-ragu untuk menyeberangi sungai maka penyeberangan itu sebaiknya ditunda sampai keadaan memungkinkan untuk di seberangi. Namun bila kita memutuskan untuk tetap melakukan penyeberangan sebaiknya perhatikan beberapa hal berikut :
Hal pertama yang harus kamu perhatikan adalah keadaan tempat penyeberangan secermat mungkin sebelum memilih tempat menyeberang yang terbaik. Pada sungai yang bermuara ke danau, lebih mudah menyeberang dekat muaranya. Kira-kira 0,5 km dari muara biasanya sungai menjadi dalam, tapi arusnya menjadi tidak begitu deras. Setelah tempat teraman ditemukan lantas jangan pernah berpikir untuk mencoba kuatnya arus tanpa pengamanan dari pinggir sungai karena itu akan membahayakan dirimu sendiri.
Pada saat menyeberang jangan membelakangi arus, karena arus dapat membengkokan lutut dan menjatuhkan sehingga kita terseret arus. Selain itu perhatikan pula setiap langkahmu, pastikan satu kaki telah menempati posisi tumpuan yang baik dan jangan berjalan dengan menyilangkan kaki. Pada sungai berarus agak deras dan dalam, jika menyeberang hendaknya berjalanlah dengan posisi badan serong mengikuti arus sungai dan akan sangat menolong bila pinggang membentuk sudut 45 derajat dengan arah arus. Jangan menyeberang dengan cara melompat dari batu yang satu ke batu yang lain, sebab perbuatan ini akan memperbesar kemungkinan tergelincir dan dapat menyebabkan kecelakaan yang fatal. Selain itu tempatkanlah ransel setinggi-tingginya di punggung. Di arus yang deras, batu atau benda berat yang lain dapat ditambahkan kedalam ransel untuk mendapatkan kestabilan. Hal berikutnya adalah sebaiknya jangan melepas sepatu sekalipun menyeberangi sungai kecil dan berhati-hatilah dalam menyeberang apabila berada dalam kelompok yang tidak bisa berenang.

2. Teknik penyeberangan sungai dengan alat

Teknik ini biasanya dipergunakan jika melibatkan banyak orang dalam kelompok yang melakukan perjalanan dan telah direncanakan terlebih dahulu sebelum melakukan perjalanan. Ada dua macam teknik penyeberangan dengan alat yaitu: penyeberangan basah yaitu penyeberangan yang sebagian badan penyeberang tercelup disungai dan penyeberangan kering dimana seluruh bagian badan penyeberang ada diatas permukaan air.

  1. Penyeberangan basah. Penyeberangan basah dapat dilakukan dengan beberapa teknik yang salah satunya adalah renang survival. Dasar dari renang adalah kemampuan dan kelincahan kita bermain di air, dengan ditunjang oleh pengetahuan tentang sifat air. Dalam renang survival ini kita dapat menggunakan alat yang selalu kita bawa dalam suatu perjalanan atau penjelajahan seperti ponco atau jerigen dan botol air minum.
    1. Ponco. Ponco yang kita kenal sebagai pelindung di waktu hujan, ternyata banyak sekali kegunaanya karena memang direncanakan untuk itu. Salah satu kegunaan ponco pada renang survival adalah sebagai alat pelampung yang dapat dibuat dengan cara mengisi ponco dengan rumput kering, alang-alang atau ranting, dibentuk seperti sebuah bantal kemudian diikat dengan tali. Usahakan mengikat tali serapi mungkin sehingga tidak ada celah yang dapat dimasuki air. Dengan bahan yang baik dan ikatan tali yang rapi akan menghasilkan pelampung yang baik dan tahan lama mengambang di air.
      Pada penyeberangan dengan ponco di sungai berarus sedang, kita harus selalu mengusahakan agar posisi ponco tetap mengarah serong ke hilir, supaya kita dapat memanfaatkan arus sungai. Tetapi jangan sampai melepaskan atau menaiki pelampung ini, karena sifatnya hanya sebagai tumpuan sementara, jadi berat badan kita tidak sepenuhnya ditumpukan pada pelampung tersebut.
    2. Jerigen dan botol air minum. Seperti halnya pelampung dari ponco, maka kita juga dapat membuat pelampung dari beberapa buah jerigen dan botol yang biasanya sebagai tempat wadah air minum. Cara membuat pelampung dengan jerigen kecil tidak diikat menjadi satu melainkan di pisah menjadi dua. Jerigen yang satu dihubungkan dengan jerigen yang kedua menggunakan tali, yang gunanya untuk berpegangan sementara untuk jerigen besar (20 liter) dapat dibuat sejenis rakit kecil. Jerigen ini diatur telentang dan ujungnya diikat menjadi satu dengan yang lain.
  2. Penyeberangan kering. Penyeberangan kering dapat dilakukan dengan menggunakan rakit atau perahu dan menggunakan tali. Jika sungai yang akan diseberangi terlalu lebar, cara yang paling aman untuk menyeberangi sungai adalah menggunakan rakit atau perahu. Cara berikutnya adalah dengan menggunakan rentangan tali dimana cara ini digunakan jika sungai yang di seberangi terdapat pada celah sempit dan dalam. Walau cara ini jarang dipakai dalam suatu perjalanan ada baiknya untuk di pelajari.
    1. Penyeberangan dengan satu rentangan tali. Pada prinsipnya pemasangan dan simpul-simpul yang dipakai seperti biasa, dengan catatan tali itu tegang dan kuat. Cara menyeberang dapat dilakukan dengan merayap diatas tali atau menggantung pada tali, tali tubuh di hubungkan pada tali penyeberangan dengan menggunakan carabiner.
    2. Penyeberangan dengan dua rentangan tali. Dengan dua rentangan tali akan lebih mudahkan kita bergerak, karena kita bisa berjalan pada salah satu tali dan berpegangan pada tali lainnya. Posisi tali tidak terhimpit, tetapi letaknya berjarak sekitar satu meter, satu diatas dan satu dibawah sehingga memudahkan kita berjalan ditali.


Seberangilah sungai dengan berhati-hati, meskipun menurut perkiraan bahwa sungai tersebut tidak membahayakan. Amati juga cuaca, ada kemungkinan anda harus menginap sambil menunggu air surut.
Bagaimanapun juga safety tetap diutamakan, apabila belum mampu melakukan sendiri tehnik tersebut sebaiknya didampingi orang yang ahli.

Baca Selengkapnya »»

TANDA-TANDA ALAM

Pramuka adalah juga pecinta alam lalu saking cintanya maka harus mengenal tentang alam dan tanda-tandanya. Berikut pengenalan alam sekitar kita yang sering kita temui saat berkemah :

1. Kabut. Kabut tipis dan rata membumbung tinggi ke atas berarti kurangnya uap air di udara dan brtanda cuaca akan selalu baik.Cuaca terang benderang pada pagi hari bertanda buruk pada hari itu, apabila kemarin ada hujan.Langit yang ditutupi awan kemudian meulai terang pada pagi hari bertanda cuaca baik.Apabila ada kabut di atas lembah pada pagi hari bertanda cuaca baik, sedang di gunung akan turun hujan.

2. Awan. Apabila langit diliputi awan yang tebal dan gelap berarti akan turun hujan yang deras.

3. Matahari. Apabila matahari terbit berwarna merah dan diliputi garis-garis awan yang kehitaman bertanda ada hujan, apabila berwarna bersih dan terang dan bertanda hari baik. Matahari terbit dengan warna kemerah-merahan yang terang bertanda cuaca baik, apabila warna merah dicampuri garis kekuning-kuningan bertanda hujan lebat.
Apabila matahari terbenam dengan warna kekuning-kuningan/orange bertanda ada hujan, apabila dengan warna merah muda atau kekuning-kuningan bertanda baik, warna merah pada matahari terbenam berarti akan ada angin yang cukup kencang.

4. Bintang. Apabila pada malam hari bintang di langit kelihatan terang sekali, maka pada malam itu cuaca akan baik, sedangkan bila nampak suram bertanda cuaca kurang baik/buruk.

5. Bulan. Apabila terlihat terang dan bersinar berarti cuaca baik, tapi bila bulan diliputi awan yang gelap berarti hujan akan turun.
Apabila ada lingkaran putih (halo) yang melingkari bulan berarti tidak ada ketentuan cuaca pada hari itu.

6. Binatang. Apabila kita perhatikan naluri binatang dengan seksama, yang ada hubungannya dengan cuaca maka, kita akan tercengang atas keganjilan-keganjilan yang dilakukannya dengan cara mereka, antara lain :
1. Laba-laba. Akan bersembunyi bila cuaca akan buruk, dan rajin mengerjakan sarangnya apabila cuaca baik.
2. Semut. Akan tetap di dalam lubangnya bila cuaca akan buruk, apabila mereka keluar dan berjalan mondar-mandir bertanda cuaca akan tetap baik.
3. Lebah. Dengan melihat sarangnya; pada cuaca baik, mereka berterbangan jauh dari sarangnya/peternakan.
4. Lalat. Apabila akan turun hujan mereka akan hinggap di tembok/dinding, sedangkan pada cuaca baik mereka akan berterbangan kian kemari.
5. Nyamuk. Apabila di pagi hari mereka mengganggu atau menggigit kita, maka berarti akan turun hujan.
Apabila pada matahari terbenam berterbangan kian kemari dan terbang berduyun-duyun bertanda cuaca baik.
Apabila selalu terbang di tempat yang gelap/ di dalam bayang/bayang bertanda cuaca akan buruk/datang hujan.
6. Cacing. Apabila pada malam hari mereka menimbun tanah berbutir-butir di kebun, berarti akan turun hujan.
7. Lintah. Kita dapat membuat barometer dari seekor lintah yang ditaruh dalam gelas berisi air, yaitu : Bila lintah melekat pada gelas di atas permukaan air, maka bertanda cuaca akan tetap membaik ; Apabila ia berdiam di dasar gelas bertanda cuaca buruk dalam waktu yang lama ; apabila akan datangtopan maka ia akan melekat erat-erat di gelas sedang ekornya digerak-gerakkan sekeras-kerasnya.
8. Siput. Pada cuaca yang baik akan merayap dengan tenang, sedang pada cuaca buruk akan merayap dengan cepat.
9. Ikan. Akan melompat-lompat di atas air bila cuaca akan buruk.
10. Katak. Pada cuaca buruk akan berdiam dalam air dan pada cuaca baik mereka akan duduk di tepi kolam.
Apabila pada malam hari cuacanya baik di musim kemarau mereka tidak menyanyi maka cuaca buruk akan datang.
11. Ayam. Pada waktu hujan ayam akan berteduh. Bila hujan tidak akan lama mereka akan tetap berjalan-jalan dan membiarkan dirinya kehujanan. Apabila mereka selalu mencakar-cakar tanah berarti hujan akan datang.
12. Bebek / Angsa. Mereka nampak tidak senang dan selalu menggigit bulunya (memberi lemak), apabila cuaca akan buruk.
13. Burung Kepinis. Pada waktu cuaca baik mereka akan terbang tinggi sekali karena serangga tinggi pula terbangnya.
Apabila terbang rendah sekali bertanda cuaca buruk akan hujan.
Bila cuaca buruk di pagi hari maka mereka tidak akan keluar dari sarangnya.
14. Kambing. Apabila akan turun hujan bau badannya dapat tercium dari jarak yang lebih jauh daripada ketika cuaca baik.
15. Kelelawar. Mereka akan terbang mulai senja hari bila cuaca akan baik pada malam hari itu.
Bila mereka berdiam di dalam goa maka cuaca akan buruk.
16. Asap. Bila asap naik dengan tegak lurus dan tinggi sekali maka cuaca pada hari itu akan tetap baik. Apabila asap naiknya mendatar dengan tanah/rendah maka cuaca akan buruk.
17. Gagak Burung. Apabila hujan akan turun mereka akan terbang berputar-putar di atas sarangnya.

Tanda-tanda lain apabila cuaca akan buruk :

1. Kucing akan duduk membelakangi api sambil mengusap-usap kepalanya dengan kaki depannya yang dibasahi dengan mulutnya.
2. Bila anjing menggali tanah atau menyembunyikan tulangnya.
3. Burung-burung membasahi bulunya dengan paruhnya.
4. Bila bau bunga tercium semerbak sekali.
5. Burung-burung laut terbang menuju daratan.

Dengan mengenali tanda tanda alam dan sekitar kita, akan terasa jadi lebih dekat dan nyaman sekaligus menikmati alam ciptaan Tuhan . Semoga bermanfaat di suatu hari nanti.
Baca Selengkapnya »»

TRIK MUDAH KUASAI SEMAPHORE

Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat tangkainya.

Image

TRIK MUDAH KUASAI SEMAPHORE

Sebenarnya ada berbagai macam cara untuk dapat menguasai isyarat semaphore dengan cepat dan mudah.

Berikut ini adalah salah satunya, dengan model Jarum Jam, tinggal mengingat angka dan hurufnya. Selamat mencoba..........


Baca Selengkapnya »»